BAHAN AJAR 3
C. KEGIATAN MANUSIA YANG MEMPENGARUHI KEANEKARGAMAN HAYATI
Keanekargaman makhluk hidup sangat penting
bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup. Suatu kelompok makhluk hidup
yang memiliki kelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang tinggi.
Sebaliknya makhluk hidup yang memiliki tingkat kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman
rendah dan terancam punah. Keanekaragaman makhluk hidup bersifat tidak tetap
atau tidak stabil. Hal ini disebabkan oleh campur tangan manusia terhadap
lingkungan yang dapat mempengaruhi keanekaragaman. Penurunan keanekaragaman
makhluk hidup dapat terjadi secara alami dan campur tangan manusia. Dewasa ini
campur tangan manusia berperan besar dalam penurunan keanekaragaman makhluk
hidup, baik itu disadari maupun tidak disadari. Beberapa aktivitas manusia yang
dapat mengancam atau menurunkan dan meningkatkan keanekaragaman hayati antara
lain:
1. Aktivitas Manusia Dapat
Menurunkan Keanekaragaman Hayati
Aktivitas
manusia dapat menurunkan keanekaragaman hayati. Hingga saat ini, berbagai jenis
tumbuhan dan hewan terancam punah dan beberapa di antaranya telah punah.
Sebagai contoh, Australia selama 20 tahun telah kehilangan 41 jenis mamalia, 18
jenis burung, reptilia, ikan, dan katak, 200 jenis invertebrata, dan 209 jenis
tumbuhan.
Sementara
itu, Indonesia kehilangan beberapa satwa penting, misalnya harimau bali. Saat
ini hewan tersebut tidak pernah ditemukan lagi keberadaannya, alias kemungkinan
sudah punah. Hewan-hewan seperti badak bercula satu, jalak bali, dan
trenggiling juga terancam punah. Belum lagi beberapa jenis serangga, hewan
melata, ikan, dan hewan air, yang sudah tidak ditemukan lagi di lingkungan
kita.
Aktivitas
manusia yang dapat menurunkan keanekaragaman hayati, yaitu sebagai berikut:
a.
Perusakan Habitat
Habitat
didefinisikan sebagai daerah tempat tinggal organisme. Kekurangan habitat
diyakini manjadi penyebab utama kepunahan organisme. Jika habitat rusak maka
organisme tidak memiliki tempat yang cocok untuk hidupnya. Kerusakan habitat
dapat diakibatkan karena ekosistem diubah fungsinya oleh manusia, misalnya
hutan ditebang dijadikan lahan pertanian, pemukiman dan akhirnya tumbuh menjadi
perkotaan. Kegiatan manusia tersebut mengakibatkan menurunnya keanekaragaman
ekosistem, jenis, dan gen. Selain akibat aktivitas manusia, kerusakan habitat
juga dapat diakibatkan oleh bencana alam misalnya kebakaran, gunung meletus,
dan banjir.
Perusakan
terumbu karang di laut juga dapat menurunkan keanekaragaman hayati laut.
Ikan-ikan serta biota laut yang hidup bersembunyi di dalam terumbu karang tidak
dapat lagi hidup dengan tentram, beberapa di antaranya tidak dapat menetaskan
telurnya karena terumbu karang yang rusak. Menurunnya populasi ikan akan
merugikan nelayan dan mengakibatkan harga ikan meningkat. Kehidupan para nelayan
menjadi terganggu.
b.
Penggunaan Pestisida
Yang
termasuk pestisida misalnya insektisida, herbisida, dan fungisida. Pestisida
yang sebenarnya hanya untuk membunuh organisme penggangu (hama), pada
kenyataannya menyebar ke lingkungan dan meracuni mikroba, jamur, hewan, dan
tumbuhan lainnya.
c.
Pencemaran
Bahan
pencemar juga dapat membunuh mikroba, jamur, hewan dan tumbuhan penting. Bahan
pencemar dapat berasal dari limbah pabrik dan limbah rumah tangga.
d.
Penebangan
Penebangan
hutan tidak hanya menghilangkan pohon yang sengaja ditebang, tetapi juga
merusak pohon-pohon lain yang ada di sekelilingnya. Kerusakan berbagai
tumbuh-tumbuhan karena penebangan akan mengakibatkan hilangnya hewan. Jadi,
penebangan akan menurunkan plasma nutfah.
e.
Seleksi
Secara
tidak sengaja perilaku kita mempercepat kepunahan organisme. Sebagai contoh,
kita sering hanya menanam tanaman yang kita anggap unggul misalnya mangga
gadung, mangga manalagi, jambu bangkok. Sebaliknya kita menghilangkan tanaman
yang kita anggap kurang unggul, misalnya mangga golek, nangka celeng.
Menurunnya
keanekaragaman hayati menimbulkan masalah lingkungan yang akhirnya merugikan
manusia. Misalnya, penebangan hutan mengakibatkan banjir. Hewan-hewan yang
hidup di dalam hutan misalnya babi hutan, gajah, kera, menyerang lahan
pertanian penduduk karena habitat mereka semakin sempit, dan makanan mereka
semakin berkurang.
Menurunnya
populasi serangga pemangsa (predator) karena disemprot dengan insektisida
mengakibatkan terjadinya ledakan populasi serangga yang dimangsa. Jika serangga
ini memakan tanaman pertanian, maka ledakan serangga tersebut sangat merugikan
petani.
2. Aktifitas Manusia yang
Meningkatkan Keanekaragaman Hayati
Tidak semua aktifitas manusia
berakibat menurunkan keanekaragaman hayati. Ada juga aktivitas yang justru
meningkatkan keanekaragaman hayati.
a.
Penghijauan
Kegiatan penghijauan
meningkatkan keanekaragaman hayati. Kegiatan penghijauan tidak hanya menanam
tetapi yang lebih penting adalah merawat tanaman setelah ditanam.
b.
Pembuatan Taman Kota
Pembuatan taman-taman kota
selain meningkatkan kandungan oksigen, menurunkan suhu lingkungan, memberi
keindahan, juga meningkatkan keanekaragaman hayati.
c.
Pemuliaan
Pemuliaan adalah usaha membuat
varietas unggul dengan cara melakukan perkawinan silang. Usaha pemuliaan akan
menghasilkan varian baru. Oleh sebab itu pemuliaan hewan dan tumbuhan dapat
berfungsi meningkatkan keanekaragaman gen.